Apakah aku Manusia Cinta?
Allah menciptakan kita dengan penuh cinta. Sebelum penciptaan manusia pun malaikat yang mencintai Allah bertanya pada Allah tentang alasan kenapa kita manusia akan diciptakan, bukankah makhluk sebelum manusia yang telah Allah ciptakan itu senantiasa berbuat kerusakan? Tapi Lagi-Lagi karena Cinta Allah menjawabnya dengan kalimat yang kurang lebih seperti ini,”Wez tho, kowe ora ngerti opo-opo, AKU iki sing luwih ngerti adhoh ketimbang kowe.” Red:”Sudahlah, AKU sebagai tuhan jauh lebih mengetahui daripada kalian para malaikat.” Dan akhirnya
terciptalah kita manusia saat ini yang hanya sedikit memikirkan cinta. Padahal janji Allah akan dimasukkan surga manusia yang memikirkan bumi dan seisinya, baik dalam penciptaan, proses, dan akhir, serta yang lainnya. Apakah aku Manusia Cinta?
Saat jatuh Cinta yang berarti mencintai atau saat dicintai yang terjadi adalah rasa yang membuktikan bahwa ada sesuatu yang sangat menarik. Disinilah cinta, jadi kalau ada yang tidak menarik maka itu bukanlah cinta dan lebih baik tinggalkanlah. Namun jikalau hal itu penting walau tidak menarik maka cintailah. Berbicara tentang cinta memang menarik, jauh lebih menarik lagi saat kita mengalaminya, karena rasanya seperti praktikum cinta. Dari sini sudah mulai terlihat apakah kita manusia cinta atau bukan.
Cinta tak terjadwal. Pernahkah merencanakan waktu pelaksanaan jatuh cinta? Pernahkah menyusun bagaimana susunan acara yang akan diadakan saat jatuh cinta? Adakah persiapan tertentu untuk jatuh cinta? Mungkin jawabannya adalah tidak jika cinta kita terhadap lawan jenis. Tapi jawaban ini bias berarti iya saat kita akan menimang anak pertama, kedua, ketiga, keempat, sampai keakhir. Kesimpulannya adalah jika kita sekedar cinta, maka tak ada persiapan untuk kedepan dan bagaimana mempertahankan serta meraih yang lebih baik. Ini terjadi pada kalangan medium manusia yang ibaratnya bagaikan pemuda yang bisa nekat melakukan apa saja karena darahmudanya dan membiarkan semuanya mengalir apa adanya. Hal ini sebagian besar terjadi pada diri saya pribadiyang cenderung tak melakukan jadwal untuk selanjutnya. Selain cinta medium ada cinta tingkat tinggi. Cinta menurut saya hanya dibagi dua, karena tak ada manusia yang hidup tanpa cinta. Dan cinta kedua ini yang saya sebut cinta tingkat tinggi seperti yang saya tulis yaitu cinta saat akan menimang anak. Dalam cinta ini jadwal cinta kita tersusun murni tanpa memikirkan hambatan yang ada. Misalnya saat anak saya berumur 7 tahun bagaimanapun juga anakku harus sudah duduk dibangku SD. Ini adalah cinta tingkat tinggi yang saya sendiri tak banyak mengetahui. Jadi daripada saya dibilang “Metaoh’ lebih baik saya akhiri postingan kali ini.
Tipe manakah diri kita?
M a t h o e r S e M b a h N u w u N
u n t u k
S e M e N t a R a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar