Sabtu, 20 Februari 2016

Bagaimana cara kita bermimpi dan berkeinginan?

Pertama saya sering disebut mas gasta oleh orang-orang dan ini adalah brand terkecil saya yang akan meluas di atas permukaan bumi. Karena gasta adalah bagian bawaan yang dibawa semenjak saya lahir. Dari nama inilah saya akan berbagi bagaimana mengembangkan keinginan. Bukan meraih impian atau kesuksesan. Flashback sebentat Karena sewaktu saya SD kelas 4 bapak wali kelas disekolah (Bapak Cipto) mengatakan raih prestasi, itulah sebab saya menjadi juara 3 besar. Saat ini saya memiliki pengertian ternyata impian atau kesuksesan adalah suatu hal yang harus diraih. Itulah pemikiran SD saya. Namun kondisi awal dewasa saya mengatakan, "Oh, ternyata impian dan kesuksesan itu jauh, mereka tidak berada di depan mata, mereka belum pernah tersentuh, bagaimana bisa sebuah impian atau kesuksesan itu dekat. Logikanya saya sebagai pria menyukai wanita, doi teman sekelas, doi setiap hari ketemu, dan saat kenaikan kelas saya berjanji untuk mengutarakan perasaan saya, dengan harapan dia menerima dan menjadi pacar saya. Namun, suatu waktu sebelum kenaikan kelas si doi jadi pacar teman saya. So, apa yang kita lihat, bahkan setiap hari, dan apa yang nyata jelas wujudnya, bahkan satu kelas dengan saya, sekarang menjadi amat sangat tidak mungkin untuk saya miliki. Thats right, perlahan saya mencerna impian dan kesuksesan adalah sesuatu yang biasanya belum tersentuh oleh kita, dia goib di masa akan datang, dari analogi si doi yang sudah bukan menjadi milik saya, maka saya mengartikan kalau doi yang setiap hari saya lihat, doi yg setiap hari satu kelas, namun si doi tak dapat diraih, si doi akhirnya direlakan". Begitulah, impian yang direlakan pasti sudah pernah dirasakan oleh seumuran saya (24 tahun).

Impian berada di masa depan, akan segera terwujud berbanding lurus denganbusaha kita. Bagaimana mungkin kita memiliki mobil mewah jika pendapatankitatiap bulan adalah 1/1000 harga mobil. Itubartinya 1000 bilan kita bekerja untuk medapatkan mobil.
Bagaimana mungkin mendapatkan rumah di kota Malang yang harganya 200kk jika pendapatan bulanan adalah 1/100 dari harga rumah. Itu artinya butuh 100 bulan atau sekitar 10 tahun penuh pendapatan kita ditukar dengan rumah.

Sampai disini dulu bahasan kita. Sekarang kita dapat gambaran bagaimana kita bermimpi, apa keinginan kita, dan waktu-waktu untuk mencapai impian. Setidaknya kita tahu kalau mimpi itu harus dihitung. Semangat yang usianya belum genap 30 tahun dan lebih rajin serta cerdas untuk yang usianya belum genap 40 tahun, dan buat yang usianya belum genap 50 / 60/ 70 tahun saya rasa tulisan saya ini hanya sekedar media silaturahmi.

Salam hangat dari mas gasta :-)

Tidak ada komentar:

Pengunjung AgaSta Gantheng

free counters

Entri Populer Blog Ini