Ikhlas memang berat pembuktiannya. Karena ikhlas ada tanpa pembuktian pada siapa-siapa. Tentu saja ikhlas masuk dalam criteria blog-ku, karena ikhlas termuat dalam kategori cinta.
Cinta manusia adalah munaf
ik. Cinta manusia adalah rapuh. Apa jadinya cinta kita nanti, padahal setahu kita cinta kita tak pernah ikhlas terhadap apapun. Baik itu siapapun atau bagaimanapun. Cinta manusia memang tak pernah ikhlas. Sebab karena itu tak pernah ada sejatinya cinta dalam diri manusia. Sejatinya cinta tak pernah ada dalam diri kita.Mari kita lihat bersama-sama.
Allah mencintai manusia, tapi kenapa Allah ciptakan iblis jauh sebelum manusia. Padahal allah tau semuanya tak terbatas ruang dan waktu.
Adam a.s. mencintai Aallah, tapi kenapa adam melanggar aturan Allah, sekalipun Adam mendapat aturan main langsung dari Allah.
Hawa istri Adam yang mencintai Adam karena ia tercipta dari rusuk Adam dan mencintai Allah tak bisa mendidik anaknya. Sehingga anaknya memiliki sifat iblis dan menjadi manusia pembunuh pertama di muka bumi.
Nuh a.s. yang mencintai Allah karena memang Rasul tingkat awal tak bias memilih istri yang bias mencintai Allah. Juga sekaligus sebagai ayah yang buruk karena anaknya tak satupun mengikuti jalannya.
Ibrahim a.s. kekasih Allahpun yang sebenarnya mencintai Allah bias berbuat demikian sok terhadap azar. Padahal perintah Allah adalah berbuat baiklah terhadap orang tua.
Dan supaya Lebih cepat yang terakhir Muhammad S.A.W. [manusia pertama sepanjang masa] saat ajal menjemputnya mengucapkan 3 hal. 2 hal untuk cintanya pada ummatnya dan 1 hal untuk Allah. Lantas dimana jatah untuk keluarganya. Padahal sebelum semua dimulai harus diawali dari keluarga.,-
Sejenak pembuka adalah tentang nabi. Bagaimana dengan CiNta kita?
Sebenarnya cinta kitalah yang merupakan cinta munafik, bukan cinta para nabi kita.
Cinta kita sebenarnya cinta refleksi yang tak banyak keikhlasan didalamnya.
Apakah anda memiliki cinta? Terhadap siapa? Apakah cinta kita terhadap ibu kita tulus? Cinta kita pada ibu karena beliau yang melahirkan kita. Bagaimana cinta kita terhadap ibu yang lain!!! Begitu pula cinta pada ayah. Atau seorang ibu yang mencintai anak, itu semua karena sang ibu yang melahirkan anak. Bagaimana dengan cinta ibu terhadap anak yang bukan anaknya sendiri atau tidak lahir dari rahimnya, pasti semuanya tak sama.,-
Inilah yang kumaksud cinta tak ikhlas. Darimana kita memandang, dari situlah kita melihat.
Bagaimana manusia? Jika dilihat dari depan tampaklah bagian depan. Jika dari belakang terlihatlah bagian belakang, dan dari samping terlihatlah bagian samping.
Sebenarnya semua adalah sunnatullah.,-
Cinta refleksi. Cinta bolak-balik. Aku mencintaimu karena aku anggap kau mencintaiku. Bagaimana kalau kau tak mencintaiku. Maka kemungkinan besar aku tak akan mencintaimu.
kesimpuLan;
MuLailah waktu dengan mencintai, karena dengan mencintai datangLah dengan sendirinya diCiNtai.,-
Budayakan mencintai.,-
M a t h o e r S e M b a h N u w u N
u n t u k
S e M e N t a R a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar