Kisah ini hanya fabel fiktif yang dikarang AgaSta dengan set disebuah hutan.
Suatu hari induk domba berlari kesana kemari sambil berteriak mencari anaknya.
Si Domba khawatir dan semakin khawatir dengan keadaan anaknya yang tak jua ia temukan. Ia berfikiran jangan-jangan anakku ketempat berbahaya. Semkin jauh induk domba mencari sampai akhirnya ia putus asa dan bertanya pada kera yang kebetulan melompat didepannya. Maaf, mas kera melihat ada anak domba disekitar sini atau tidak? si Kera menjawab, ada satu tuch di dekat danau. Bertambahlah kekhawatiran si induk Domba, karena sekitar danau adalah sarang dimana ara harimau dan singa senantiasa mencari mangsa. tanpa mengucapkan terimakasih ia berlari kearah danau. Sesampai di danau ia berteriak memanggil anaknya sedang makan rumput segar ditemani anak singa yang juga sudah terlihat mampu menerkam seekor domba dewasa sendirian. Setelah dekat dengan anaknya si Induk bermaksud segera menarik anaknya untuk pulang. Namun si anak mendahuluinya, ibu ini anak singa yang menyelamatkn aku dari terkaman srigala, dari pgi tadi aku bermain bersamanya, dia melindungiku dan mengajariku mana saja hewan-hewan pemakan daging dan hewan berbisa serta bagaimana cara menghadapi musuh secara jantan yaitu dengan menghadapinya secara bijaksana dan jangan sekali-kali membelakangi musuh.
Kesimpulannya : Itulah kita merasakan sesuatu yang mat berbahaya adalah sepenuhnya bahaya. Ingatlah sesuatu yang beresiko besar akan mendapatkan untung besar pua. Berhasil berteman dengan singa merupakan jaminan tidak ada predator yang berani menjadikan anak domba tersebut menjadi santapannya, bahkan untuk mendekat dengan anak domba itu pemangsa harus berfikir 2 kali.
Peter F. Drucker mengatakan : "Disetiap kisah sukses terdapat keutusan besar didalamnya."
Hak cipta harap dihargai. Copas dengan menyertakan alamat.
Karangan AgaSta.
http://agasta2007.blogspot.com
Suatu hari induk domba berlari kesana kemari sambil berteriak mencari anaknya.
Si Domba khawatir dan semakin khawatir dengan keadaan anaknya yang tak jua ia temukan. Ia berfikiran jangan-jangan anakku ketempat berbahaya. Semkin jauh induk domba mencari sampai akhirnya ia putus asa dan bertanya pada kera yang kebetulan melompat didepannya. Maaf, mas kera melihat ada anak domba disekitar sini atau tidak? si Kera menjawab, ada satu tuch di dekat danau. Bertambahlah kekhawatiran si induk Domba, karena sekitar danau adalah sarang dimana ara harimau dan singa senantiasa mencari mangsa. tanpa mengucapkan terimakasih ia berlari kearah danau. Sesampai di danau ia berteriak memanggil anaknya sedang makan rumput segar ditemani anak singa yang juga sudah terlihat mampu menerkam seekor domba dewasa sendirian. Setelah dekat dengan anaknya si Induk bermaksud segera menarik anaknya untuk pulang. Namun si anak mendahuluinya, ibu ini anak singa yang menyelamatkn aku dari terkaman srigala, dari pgi tadi aku bermain bersamanya, dia melindungiku dan mengajariku mana saja hewan-hewan pemakan daging dan hewan berbisa serta bagaimana cara menghadapi musuh secara jantan yaitu dengan menghadapinya secara bijaksana dan jangan sekali-kali membelakangi musuh.
Kesimpulannya : Itulah kita merasakan sesuatu yang mat berbahaya adalah sepenuhnya bahaya. Ingatlah sesuatu yang beresiko besar akan mendapatkan untung besar pua. Berhasil berteman dengan singa merupakan jaminan tidak ada predator yang berani menjadikan anak domba tersebut menjadi santapannya, bahkan untuk mendekat dengan anak domba itu pemangsa harus berfikir 2 kali.
Peter F. Drucker mengatakan : "Disetiap kisah sukses terdapat keutusan besar didalamnya."
Hak cipta harap dihargai. Copas dengan menyertakan alamat.
Karangan AgaSta.
http://agasta2007.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar