Minggu, 23 Desember 2012

Kewenangan dan Izin yang berlebihan

Bukankah kita senang sekali membaca cerita atau kisah. Entah kisah tentang kephlawanan, motivasi atau sebagainya. Seringkali didalamnya membahas tentang sisi positif yang ditonjolkan untuk mendominasi sisi negatifnya. Sebenarnya itu hanyalah pelajaran semata. Amat jarang sekali dari kita mengambil atau benar2 mengambil pelajaran yang terkandung didalamnya. Mungkin 70% kebaikan yang dapat kita petik, atau 50%, atau 20% mungkin, atau kurang dari 10% saja. Kembali kepada kata 'sebenarnya', sebenarnya cerita yang kita ketahui, film yang kita tonton, buku, dan semua yang kita pelajari hanyalah kita petik saja, kita ceritakan ulang dan dicerna secara goib. Itu artinya semuanya hanya menjadi pembelajaran di dalam otak kita, di dalam pikiran kita. Maksimal kebanyakan hanya sampai penyampaian. Kalau orang jawa bilang 'notok jedogh nang lambe, alias ngomong tok'. Bahwasannya kisah cerita hanya kita petik hanya demikian saja, tak ayal kita cenderung statis, bahkan selama bertahun-tahun tak ada perubahan. Inilah kewenangan dan izin yang berlebihan, kemalasan, yang hadir dalam tubuh kita.


Tidak ada komentar:

Pengunjung AgaSta Gantheng

free counters

Entri Populer Blog Ini