Senin, 27 Mei 2013

Aku MeLihat Dosen ini

Aku MeLihat Dosen ini
Lama sekali aku mengetahui beliau dan lama pula beliau menetahuiku.
Pertemuan kami di kelas tidak membawa kesan, karena memang dunia matematika UB tahu, dan memang seharusnya tahu bahwasannya radius 3 angkatan dariku paham kalau kerja sambilanku selain kuliah adalah bolos kuliah. Itu artinya kalau aku sedang kuliah maka aku tidak bolos kuliah, dan sebaliknya kalau aku bolos kuliah maka aku tidak sedang kuliah. Kok jadi muter2? iya se soalnya kalau bicara muter2 itu mudah, daripada bicara naik turun. Sebenarnya bicara muter2 itu salah satu sisi positifnya kita bisa fokus terhadap apa yang ada didalamnya yaitu titik tengah. Ups, kan ngelantur, maklumlah arah otak bercabang itu susah dikendalikan, wajarlah, begini kalau orang yang hampir jadi milyarder muda.

Saatnya back to story, yuk mundur perlahan, kalau aku sedang kuliah maka aku tidak sedang bolos kuliah, ini terjadi di awal masa kuliah. saat ini aku bisa menggabungkan keduanya, hebat bukan? boleh tepuk tangan. sekarang aku bisa kuliah sekaligus bolos kuliah. dan juga aku bisa bolos kuliah sekaligus kuliah. nah muter-muter lagi kan. Back, radius 3 angkatan dariku paham akan hal ini. Itu sebabnya para dosen dan aku hanya terlibat cinta monyet, biar aku yang jadi cintanya. sory, gak bisa meneruskan kalimat selanjutnya demi keamanan banyak pihak.

Iyah, begitulah cinta monyetku dan dosen, gak perlu mengenal lebih kita langsung putus. Gampang banget move on-nya tinggal buang semua catatan dan gak masuk kuliah udah bisa move on. Bayangkan aja cinta sejatiku saat ini adalah cinta monyetku, pasti sekarang jika aku tak anggap kamu cinta sejatiku maka aku tidak anggap kamu sejatiku. dan aku membayangkan kamu cinta monyetku, biar aku bisa anggap kamu monyetku. tapi susah, kan kamu cantik. kan, kan, ngelantur lagi. maklum lagi ach, macak ngerti soal cinta. BACK. gak ada yang nancep panah asmira matematika ini.

Mulai serius ne.
Suatu hari, OMG, itu sudah basi.
ganti dulu, suatu bulan aku belajar filsafat, kalau gak benar saat itu adalah bulan Ramadhan, aku buka karangan Ahmad Tafsir. sampulnya hijau, terdapat stempel UAKI. Aku baca daftar isi, kemudian aku tutup, hingga suatu hari, ups suatu hari lagi. ya iyalah, kan didalam suatu bulan kan terdapat suatu hari, masak suatu tahun. BACK. hari berikutnya setelah merenungkan  daftar isi aku baca tentang klasifikasi filsafat. ini adalah murni tentang pemikiran manusia tentang tuhan, tentang kecerdasan, ada juga tentang ke***an. Singkat cerita aku baca tentang jenis,tokoh,dan pemikiran. beberapa waktu setelahnya aku bertemu dosen. beliau mengaku dari aljabar klasik, bidang filsafat klasik. aku belum paham benar akan pembagian ini, yang jelas aku pasti akan mencari tahu. beliau bicara tentang pemikiran, perbandingan, prinsip, tujuan, kemuliaan, bahkan kebodohan dibaliknya. sebenarnya aku pribadi gak begitu tertarik dengan bualan sebelumnya, namun karena ada kata dibalik kebodohan makanya aku tertarik, secara itu kan GW BANGET GITU LOH. belum berani memutuskan, tapi aku bicara, ini, ini, ini ni dosennya.

Beiau adalah dosen yang beberapa tahun lalu berpapasan denganku di suatu gang agak jauh dari kampus. aku mengayuh sepeda dan beliau berjalan.

Sekian cerita ini, lain kali bisa kita teruskan.
MathoerSembahNuwun untuk SemeNtara.

Tidak ada komentar:

Pengunjung AgaSta Gantheng

free counters

Entri Populer Blog Ini