Senin, 24 Juni 2013

FiLosofi Substansi dasar Dunia - AgaSta KhoiruL F 24 Juni 2013



Bismilahirrahmaanirrahiim.
AgaSta, kenapa ada tawaran JOB kok kamu gak ambil?
Kan lumayan, lumayan gede lho itu,,,

AgaSta tersenyum
Bahwasannya semua telah ada jalannya. Kita berusaha seperti apa jalan kebenaran yang kita anggap benar dan disisi lain kita berdoa ya ALLAH bimbinglah dan tetapkan aku dijalanMU yaitu jalan yang lurus. Jalan yang kau ingini dimana aku berada, bukan jalan yang aku ingini. Ya Allag, hambamu disini terkadang berfikir, kenapa Engkau tuhan penuh cinta terasa tidak memberikan CintaMu. Ooo aku tau, ada yang salah dengan diriku. Aku masih menyia-nyiakan waktu, aku masih lalai dalam sholat, aku masih meremehkannya, aku masih terlalu sombong karena masih berada diluar saat adzan berkumandang. Harusnya aku tau diri dan lebih tepat dalam memperbaiki diri. Dan kepasrahan ini meyakinkanku bahwa suatu saat Kau menjawab dengan impian yang aku impikan.

Lantas kenapa tawaran tak kau ambil?
Ini filosofi dariku.
Hahahaha, AgaSta memiliki filosofi dunia. Setiap dunia adalah apa yang berada didalam bumi. Dan setiap yang ada di bumi bergantung pada elemen dasar, yaitu angin, air, tanah, dan api. Kenyataannya kita membutuhkan semua. Namun dari 4 elemen itu kita perdalam. Pertama, elemen manakah yang paling berguna? Mungkin kita jawab air, tanpa air kita pasti mati, namun kita lebih lama hidup, secara kasar tanpa air sama sekali manusia bisa bertahan 10 hari, itu artinya manusia bertahan selama itu tanpa air. Kemudian tanpa angin, manusia masih bertahan beberapa menit dan meninggal. Selanjutnya adalah tanah, tanpa tanah kita seperti apa?? Aku sendiri tak mengerti apa dampaknya, namun dari analisaku, jangankan bertahan hidup 10 hari atau beberapa menit, tanpa tanah manusia bukan tidak bisa hidup, tapi tidak tercipta. Sekalipun ALLAH maha Pencipta dan mampu menciptakan manusia tanpa tanah, namun Tuhan memiliki hukum ketat yang Tuhan sebut sunnatullah. Contoh lain, ALLAH sangat mampu menghidupkan dari kematian, namun ALLAH tak meLakukan, iniLah sunnatullah. Dan seperti itu bayangan manusia tanpa tanah. Terakhir adalah api, bagaimana jika manusia hidup tanpa api, atau apapun yang membakar? Hahaha, manusia tidak akan stres, tanpa gadget, tanpa net, dst. Itulah sebabnya manusia terbuat dari tanah dan iblis dari api. Oleh karena itu kita jauhi sesuatu yang bersifat api dan membakar seperti banyak hal yang sudah mudah kita temukan.

Apa hubungannya tawaran dan filosofi tersebut?
Tawaran dunia adalah menggairahkan.
Aku memandang dunia adalah seperti hakekat tanah dalam filosofi diatas.
Entah seperti apa manusia tanpa tanah, dan entah seperti apa manusia tanpa dunia.
Jadi dunia adalah tanah. Dimana-mana ada. Semakin dikeruk, semakin dalam, dan tak pernah terlihat habis, karena dunia atau tanah sama saja. semakin banyak macam dunia/tanah yang didapatkan. Semakin mendekati inti bumi dunia/tanah dikeruk. Dan akhirnya dekatlah ia pada api yang membakar yang melumat kehidupannya karena mengeruk dunia/tanah secara berlebihan.
Lantas apa?
AgaSta hanya berjalan sesuai porsi saja. Dengan mencontoh para sahabat, dimana saat biasa sahabat pun mencari dunia secara biasa saja. Namun, saat berjuang dijalan ALLAH berapa banyak dunia terkumpul karena iman. Sahabat tak pernah berlebihan, namun terkadang dalam keislaman sahabat selalu berlebihan.

Tidak ada komentar:

Pengunjung AgaSta Gantheng

free counters

Entri Populer Blog Ini