Minggu, 30 Juni 2013

Zafira. Bagian 2



Zafira masih terdiam dan masih bersedih. Ingin sekali dekapan ibunya tak terlepas, dan ingin sekali Zafira kembali manja pada ayah ibunya seperti dia masih di taman kanak-kanak dulu. Zafira ingat saat ia ditembak bahagia oleh ayahnya. Sepulang dari kerja ayah Zafira membawa hadiah jilbab pink dengan motif kupu-kupu yang indah. Tak lama setelah itu ternyata masih ada jilbab hijau muda dengan motif yang sama. Ia ingat sekali dan bahagia sekali pada ayahnya. Ayah yang sederhana, apa adanya, memberi apa yang Zafira butuhkan, dan menahan apa yang Zafira inginkan demi kebaikan Zafira.
Cinta bisa merubah segalanya. Nampakanya kalimat ini benar susunannya dan nyata terjadi dalam setiap kehidupan. Dan kalau cinta bisa merubah segalanya, maka segalanya berubah tanpa cinta. Contoh, ketika seorang ayah Zafira saat masih lajang, beliau pekerja keras dan hidup mencari nafkah hanya seadanya dan sederhana sekali, namun saat ia menikah, ayah Zafira bak mesin uang di desanya, bersama dengan cinta istrinya ayah Zafira lebih bersemangat dan terang dalam mencari dunia demi kebahagiaan mereka berdua. Pun saat mendengar kehamilan istrinya, ayah Zafira si mesin uang menjadi mesin uang yang cemerlang. Bagaimana tidak, jika mesin uang tersebut kita sapa assalamualaikum, maka mesin uang tersebut menjawab salam dengan penuh kebahagiaan. Hal ini menggambarkan cinta dan imannya kepada ALLAH. Masih banyak dan sangat mudah menemukan bukti bahwa cinta bisa merubah segalanya. Begitu juga kelanjutannya, segalanya berubah tanpa cinta. Zafira yang periang menjadi kurang bersemangat. Zafira yang senantiasa menampakkan wajah bereri-seri dan sering tersenyum kini menjadi pemuram. Jangankan tersenyum pada individu lain, bahkan tersenyum pada dirinya saja tak lagi dapat ditemukan. Sekalipun ini telah berlalu setahun, atau berapapun lamanya, memang benar pula kalimat segalanya berubah tanpa cinta.
Zafira menuju ranjangnya dan tidur sejenak sambil mengusap air matanya yang menetes kembali. Mungkin muka Zafira saat itu bisa dikatakan muka ganjil. Dalam keadaan menangis, namun Zafira tersenyum cantik. Padahal  Zafira sedang sangat bersedih. Zafira tersenyum pada apa yang Zafira rasakan, mungkin senyum sindiran bagi dirinya sendiri. Itu artinya ini adalah senyuman pahit. Sambil berfikir, Zafira berbincang dengan dirinya sendiri. Bukankah Zafira baik dalam beribadah, tapi kenapa serasa ALLAH tak mengabulkan doanya. Atau ini hanya salah kaprah Zafira karena sudah merasa baik dalam beribadah. Oh tidak, Zafira beribadah dengan ilmu yang sudah Zafira dapat dari sumber yang insya ALLAH benar. Atau mungkin doa Zafira yang tidak terdengar oleh ALLAH. Bagaimana bisa tidak terdengar, bukankah ALLAH maha Mendengar. Iya, ALLAH maha Mendengar, tapi ALLAH juga maha Berkehendak, barangkali ALLAH memang tidak mau mendengar doa Zafira. Bertambah murunglah Zafira. Astagfirullah, jika benar ALLAH tak berkehendak mendengar doaku, lantas karena apa ALLAH tak mau mendengarku. Bukankah aku berdoa istiqomah.
Tangan Zafira bergerak mengambil kitab suci yang berada di meja. Sembarang saja Zafira membuka, dibacanya terjemah surat AL Imran, yaitu mulai ayat 14 :
14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
15. Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?." Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
16. (Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,"
17. (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.

Tidak ada komentar:

Pengunjung AgaSta Gantheng

free counters

Entri Populer Blog Ini