Selasa, 16 Juli 2013

Setelah aku Menjadi pendengar radio AL-UMM



17 Juli 2013
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Setelah aku Menjadi pendengar radio AL-UMM
Radio Al-Umm FM berada di frekuensi 102.5 FM
Awal tahun 2013 adalah saya mengenal radio Al-Umm,
Mereka mengambil terang bahwa kitab Al-Umm adalah salah satu dasar dari materi mereka. Terdapat banyak kajian di dalam radio Al-Umm, tentang ruqyah, tentang aqidah, akhlak, fiqih, dsb.
Saat ini adalah bulan Ramadhan. Dibulan Juli ini telah lumayan cukup lama saya menjadi pendengar radio Al-Umm. Radio Al-Umm di launching sekitar September atau Oktober tahun 2012.

Saya potong cerita ketika saya memasuki bulan Ramadhan. Mudah-mudahan apa yang saya tulis menjadikan kebaikan kepada semuanya. Aamiin.
Awal Ramadhan saya memang berniat untuk memulai sholat teraweh di Masjid Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kebetulan teman saya mengajak saya, gas ayo kita sholat teraweh pertama di Masjidnya UMM. Mengingat saat itu adalah hari pertama bagi kami anggota Muhammadiyah, akhirnya berangkatlah kami, setelah kami bertemu di terminal Landungsari , kami langsung menuju masjid. Awal saya sholat isyak jelas terasa perbedaan dan hati saya tergetar, perlahan, indah sekali, dan manis dirasakan. Ba’da sholat isyak saya mendengar ceramah dari Rektor UMM. Next memasuki sholat teraweh dengan suara imam yang jauh berbeda, saya sedikit mbrebes (meneteskan air mata). Ya Allah, saya teringat,, bagaimana saya bisa hidup seperti ini, bukankah saya sendiri telah memiliki sedikit nama di depan banyak orang, yang membuat saya mbrebes adalah ketika saya mengingat kalimat dari Yusuf Mansur, bagaimana jika Allah tidak mengenal kita, bagaiamana jika malaikat tidak mengenal kita. Buat apa kita menjadi terkenal dan terlihat berstatus kalau Allah tidak mengenal kita!!! Buat apa kita jungkir balik untuk dunia tanpa didampingi sang Penguasa manusia!!!


Mendengarkan tentang Al-Umm,
Banyak makna dari tafsir yang memang berasal dari pemikiran para sufi. Saya yakin, tanpa mendengar kajian seperti ini pasti kita sudah merasa tau, kita paham tentang islam. Jujur ini pengalaman saya sendiri yang sudah merasa paham. Namun setelah mendengarkan radio Al-Umm saya merasa ditampar. Rasa-rasanya orang seperti saya gak layak hidup di dunia.

Tapi itulah Allah, dengan sifat penyayangnya Allah memberikan petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Jadi bagi siapapun anda berdoalah untuk selalu mendapatkan petunjuk Allah selalu. Kalau berbicara hidayah saya rasa kita semua mayoritas warga muslim di Indonesia sudah mendapatkan hidayah. Buktinya minimal kita sholat dalam sehari itu adalah hidayah. Apalagi melihat mahasiswa brawijaya. Kiranya gak ada mahasiswa muslim brawijaya yang tidak mendapat hidayah. Yang terpenting adalah tunjukilah kami jalaan yang lurus. Yaitu istiqomah.

Bagi mukmin Ramadhan terakhir adalah penolongnya.
Ini adalah ekstra radio Al-Umm, banyak sekali ilmu yang membuat kita sadar akan kedudukan kita, kedudukan sebenarnya kita, dan kedudukan sebenar-benarnya kita.
Untuk sahabat onlineku semua yang setia berkunjung saya ucapkan terimakasih.
Maaf cerita saya hanya terbatas pada kasus ini saja.

Tidak ada komentar:

Pengunjung AgaSta Gantheng

free counters

Entri Populer Blog Ini