Sabtu, 06 Juli 2013

Tersenyum Sakit Lelaki itu.



06 JuLi 2013
Dia seorang wanita. Bertanyalah padaku, apakah aku baik-baik saja? Ya, tentu aku baik-baik saja. Siapa yang tidak mengenalku, mereka semua tahu bahwa manusia paling baik-baik saja adalah aku.  Terlihat jelas pada setiap pertemuan dengan banyak orang, aku adalah seseorang yang menyapa dengan gerak bibir kanan ke kanan atas dan bibir kiri bergerak ke kiri atas. Tersenyum kata manusia adalah sebutan atas tindakanku saat menyapa semua manusia yang kukenal.
Diteruskanlah pertanyaan si wanita, benarkah kamu baik-baik saja. Dengan hebat aku menjawab, pasti, adakah di dunia ini yang membuat aku tidak baik-baik saja.
Wanita itu tersenyum sedikit padaku. Hahaha, kamu memang benar-benar lucu. Lucu sekali.
Terang saja aku yang tidak sedang bercanda heran menghadapinya.
Wanita itu seumuran denganku, dan dia memukul kepalaku, hahaha, kau bodoh. Begitu celotehnya.
Aku adalah wanita aneh, aku sering berjalan tengah malam. Aku juga pasti melewati tempat kosmu, sebenarnya aku heran, bukankah kau selalu tidur dalam keadaan tanpa lampu, tapi tadi aku melihat lampu kamar kosmu menyala. Mendekatlah aku ke kamar kosmu. Hahahaha. Masihkah kamu tak mau mengakuinya?
Aku mulai merasa sedikit tidak enak. Tapi sebagai lelaki aku hanya berkomentar sedikit. Apaan sich kamu itu.
Okey, kata si wanita, aku melihatmu meneteskan air mata.
Deg, jantungku terasa seperti ditelusuri. Malu aku. Diamlah aku dihadapannya.
Dia masih tersenyum tanpa nafas. Aku merasakan karena memang kami tidak begitu dekat.
Baiklah, kalau kamu tidak ingin aku mengetahui sebab air matamu itu wajar. Aku sebagai wanita paham kok. Sudahlah, usia kita masih belum bisa dikatakan dewasa, bukankah label ABG baru kita lepas. Dapat ditebak pasti masalah percintaan.
Aku terdiam. Aku kaget sekali, apakah ini aku, aku tak pernah terdiam seperti ini. Oh, mungkin aku yang baru akibat dari apa yang kualami.
Wanita tersebut hanya berpesan. Hadapilah dengan senyum. Tersenyum, tersenyum, aku mengenalmu karena senyummu, semua orang mengenalmu karena senyummu. Itu char di dalam lelaki yang kukenal sebagai kamu.
Masalah cinta memang harus diusahakan, semangat. Semangat laki-laki yang penuh senyum.
Jangan lupa bawa senyum kamu kembali saat kita bertemu.

Dan pelajarannya adalah terserah anda dalam menghadapi masalah. Yang penting bawa senyummu kemanapun kamu pergi. Jangan perlihatkan sedihmu.
Sekedar pesan singkat dari seorang nenek kepada agasta yang di fiksikan kedalam sebuah cerita.

Tidak ada komentar:

Pengunjung AgaSta Gantheng

free counters

Entri Populer Blog Ini