Bismillahirrahmaanirrahiim.
Semoga kita senantiasa dibawah perlindungan ALLAH aamiin.
Sahabat Itu Gak Ada
Pertama kita harus tahu apa itu sahabat.
Banyak sekali yang mendefinisikan sahabat.
Katanya sahabat itu bukanlah manusia yang ada hanya disaat kita senang, tetapi disaat kita susah. Rasanya tidak ada yang demikian, malaikat saja yang seperti ini. kalau manusia mustahil seperti ini, kecuali itu ayah kandungmu dan ibu kandungmu. Bahkan ayah dan ibu saja terkadang belum sahabatan sama kita sudah berani mencampakkan kita. Lihat saja di media banyak mamak mamak muda yang membuang anaknya. di buang di tong sampah, diselipkan diantara pipa air, huft. Menurut definisi ini sahabat itu gak ada. GAK ADA NAMANYA SAHABAT.
Katanya sahabat itu yang terbaik, selalu mengerti kita.
Katanya cinta yang dimulai dari sahabatan itu lebih baik.
Halah, akal-akalan setan aja buuat nyuruh kita pacaran.
Awalnya teman kuliah, sering ketemu, saling menyemangati,
lulus bareng, foto wisuda bareng, tapi itu karena sebatas
bareng doank dan diperkuat oleh teori konspirasi bodoh yang
katanya cinta dari mata turun ke hati. ini mah cintanya si
mata keranjang, kalau cinta yang mungkin lebih benar itu dari
otak turun ke hati. Jadi si otak mikir dan si hati juga
mikir.Si otak mikir, layakkah orang ini pacaran sama aku,
pasti saringan otak yang terkenal kritis dalam menembak
pandangan negatif terlalu hebat saringannya, sehingga pada
akhirnya berkesimpulan, jangan pacaran dulu deh, cari yang
lebih baik. tujuan tercapai sahabat atau pacar kalau masuk
otak itu gak ada. Bullshit. Toh kalau ada yang menembus
saringan otak,setelah otak menerima seseorang, OKEY ini layak
jadi pacar aku, jatuhlah saringan pada tahap kedua yaitu hati.
tentu di tahap hati inilah kaum ikhwan dan akhwat berkata,
tidak hatiku tidak akan. tidak akan. dan TIDAK AKAN.
sekedar selingan saya bercerita sedikit tentang kehidupan saya
pribadi dan ini kisah nyata. jadi dimulai satu semester yang
lalu, saat saya berada di semester 8. saya perkenalkan tokoh
utamanya adalah seorang akhwat semester 6 dan 3 tahun
sebelumnya tak pernah sekalipun kita saling kenal atau
bertemu. namun, disemester 8 ini ada beberapa kelas yang
membuat kami berada di kelas yang sama. saya pun tak pernah
ada niatan untuk tau nama dia. tapi pada suatu hari saya
mendapat sms dari akhwat tersebut. smsnya biasa saja dan hanya
sekali show itu saja. beberapa bulan kemudian saya mendapat
sms lagi, dan masih biasa smsnya, aku pun sama seperti apa
yang kuucapkan pada semua temanku. agasta tidak akan mencari
teman dekat dari sesama matematika. semester 8 pun berlalu.
Sekarang aku berada disemester 9. aku berucap pada diriku
sendiri, nampaknya sudah saatnya aku bergerak lebih untuk
menjemput ketetapan ALLAH (Rejeki, Jodoh). karena temanya
tentang sahabat jadi yang kubahas adalah jodoh. yups, semester
9 saya bergerak, bismillah, dan mulai searching di kampus
sendiri, wkwkwkwk,,, langsung ditetapkan yang pertama aku coba
si akhwat ini. terdapat cerita dibalik cerita ini, selama
semester 8 si akhwat ini memang bertingkah beda sama aku, beda
banget. aku gak mau kalau diriku ke-PD-an, jadi aku harus cari
info lebih. kawanku pun yang selalu bareng aku namanya rifky
menguatkan akan tingkah bedanya si akhwat itu padaku. katanya
kalau ke aku memang terlihat beda. kalau aku yang menyapa dia
pakek senyum doank eh dia langsung sumringah, tapi kalau
kawanku yang nyapa dia, haduh jangankan sumringah, nyapa balik
aja nggak, dianya nunduk terus. Terus kalau di luar kampus aku
ketemu dia juga beda, beda banget. ah sudahlah. ini cukup
sampai disini. intinya dia akhwat tersebut memang terlihat
tanda-tandanya jelas. Dan si kawanku juga bilang, ta akhwat
seperti dia itu kalau jatuh cinta kelihatan banget. mungkin
yang kawanku katakan benar. Mendekati yang namanya keputusan
aku coba sms dia, hampir tiap hari. dan keren, dia adalah tipe
yang keren banget. dia gak mau keluar dengan tujuan menemuiku
doank, sekitar 2 minggu yang lalu aku mengajak dia ketemu di
kampus atau dimanapun lah, tapi dia gak mau. Oh My God, super
sekali dia, dan intinya dia gak mau apapun. Padahal terlihat
kalau seharusnya dipikir pakai otak dia pasti menerima aku.
Inilah bahasannya. Mungkin saringan otak dia mengatakan OKEY
sehingga gerak tubuh dia mengiyakan untuk menerima aku dan
bahagia saat bertemu aku, tapi saringan hati dia. Subhanallah,
inilah, inilah, dan inilah saringan hati.
Sedikit lagi cerita kubagikan, minggu kemarin dia butuh suatu
hal berhubungan dengan kuliah dan aku yang bisa bantu dia
segera. akhirnya dia mau bertemu denganku, tapi dia bawa
adeknya. tersenyumlah aku dan terpujilah ALLAH.
Sahabat itu Gak Ada, dan pada kenyataannya sahabat itu gak
ada.
Karena memang gak ada manusia yang mau menanggung susahmu.
TAPI, aku agasta mengartikan berbeda, sahabatmemang gak ada di
kehidupan nyata, tapi di hati, di dada ini, di setiap dada
manuisa terdapat sahabatnya masing-masing dan yang perlu
diperhatikan hanyalah masalah waktu. setiap sahabat ada
masanya. sahabat masa SMA, sahabat masa muda, atau sahabat
seumur dunia, bahkan sahabat seusia dan seakherat.
Semoga setiap dari kita depertemukan dengan sahabat seusia dan
seakherat yang memang sesuai dengan hati kita. aamiin
Allahumma aamiin.
tulisan ini diperkuat oleh lagu Ronan Keating feat Yusuf Islam
(Father and Son)
Semoga kita senantiasa dibawah perlindungan ALLAH aamiin.
Sahabat Itu Gak Ada
Pertama kita harus tahu apa itu sahabat.
Banyak sekali yang mendefinisikan sahabat.
Katanya sahabat itu bukanlah manusia yang ada hanya disaat kita senang, tetapi disaat kita susah. Rasanya tidak ada yang demikian, malaikat saja yang seperti ini. kalau manusia mustahil seperti ini, kecuali itu ayah kandungmu dan ibu kandungmu. Bahkan ayah dan ibu saja terkadang belum sahabatan sama kita sudah berani mencampakkan kita. Lihat saja di media banyak mamak mamak muda yang membuang anaknya. di buang di tong sampah, diselipkan diantara pipa air, huft. Menurut definisi ini sahabat itu gak ada. GAK ADA NAMANYA SAHABAT.
Katanya sahabat itu yang terbaik, selalu mengerti kita.
Katanya cinta yang dimulai dari sahabatan itu lebih baik.
Halah, akal-akalan setan aja buuat nyuruh kita pacaran.
Awalnya teman kuliah, sering ketemu, saling menyemangati,
lulus bareng, foto wisuda bareng, tapi itu karena sebatas
bareng doank dan diperkuat oleh teori konspirasi bodoh yang
katanya cinta dari mata turun ke hati. ini mah cintanya si
mata keranjang, kalau cinta yang mungkin lebih benar itu dari
otak turun ke hati. Jadi si otak mikir dan si hati juga
mikir.Si otak mikir, layakkah orang ini pacaran sama aku,
pasti saringan otak yang terkenal kritis dalam menembak
pandangan negatif terlalu hebat saringannya, sehingga pada
akhirnya berkesimpulan, jangan pacaran dulu deh, cari yang
lebih baik. tujuan tercapai sahabat atau pacar kalau masuk
otak itu gak ada. Bullshit. Toh kalau ada yang menembus
saringan otak,setelah otak menerima seseorang, OKEY ini layak
jadi pacar aku, jatuhlah saringan pada tahap kedua yaitu hati.
tentu di tahap hati inilah kaum ikhwan dan akhwat berkata,
tidak hatiku tidak akan. tidak akan. dan TIDAK AKAN.
sekedar selingan saya bercerita sedikit tentang kehidupan saya
pribadi dan ini kisah nyata. jadi dimulai satu semester yang
lalu, saat saya berada di semester 8. saya perkenalkan tokoh
utamanya adalah seorang akhwat semester 6 dan 3 tahun
sebelumnya tak pernah sekalipun kita saling kenal atau
bertemu. namun, disemester 8 ini ada beberapa kelas yang
membuat kami berada di kelas yang sama. saya pun tak pernah
ada niatan untuk tau nama dia. tapi pada suatu hari saya
mendapat sms dari akhwat tersebut. smsnya biasa saja dan hanya
sekali show itu saja. beberapa bulan kemudian saya mendapat
sms lagi, dan masih biasa smsnya, aku pun sama seperti apa
yang kuucapkan pada semua temanku. agasta tidak akan mencari
teman dekat dari sesama matematika. semester 8 pun berlalu.
Sekarang aku berada disemester 9. aku berucap pada diriku
sendiri, nampaknya sudah saatnya aku bergerak lebih untuk
menjemput ketetapan ALLAH (Rejeki, Jodoh). karena temanya
tentang sahabat jadi yang kubahas adalah jodoh. yups, semester
9 saya bergerak, bismillah, dan mulai searching di kampus
sendiri, wkwkwkwk,,, langsung ditetapkan yang pertama aku coba
si akhwat ini. terdapat cerita dibalik cerita ini, selama
semester 8 si akhwat ini memang bertingkah beda sama aku, beda
banget. aku gak mau kalau diriku ke-PD-an, jadi aku harus cari
info lebih. kawanku pun yang selalu bareng aku namanya rifky
menguatkan akan tingkah bedanya si akhwat itu padaku. katanya
kalau ke aku memang terlihat beda. kalau aku yang menyapa dia
pakek senyum doank eh dia langsung sumringah, tapi kalau
kawanku yang nyapa dia, haduh jangankan sumringah, nyapa balik
aja nggak, dianya nunduk terus. Terus kalau di luar kampus aku
ketemu dia juga beda, beda banget. ah sudahlah. ini cukup
sampai disini. intinya dia akhwat tersebut memang terlihat
tanda-tandanya jelas. Dan si kawanku juga bilang, ta akhwat
seperti dia itu kalau jatuh cinta kelihatan banget. mungkin
yang kawanku katakan benar. Mendekati yang namanya keputusan
aku coba sms dia, hampir tiap hari. dan keren, dia adalah tipe
yang keren banget. dia gak mau keluar dengan tujuan menemuiku
doank, sekitar 2 minggu yang lalu aku mengajak dia ketemu di
kampus atau dimanapun lah, tapi dia gak mau. Oh My God, super
sekali dia, dan intinya dia gak mau apapun. Padahal terlihat
kalau seharusnya dipikir pakai otak dia pasti menerima aku.
Inilah bahasannya. Mungkin saringan otak dia mengatakan OKEY
sehingga gerak tubuh dia mengiyakan untuk menerima aku dan
bahagia saat bertemu aku, tapi saringan hati dia. Subhanallah,
inilah, inilah, dan inilah saringan hati.
Sedikit lagi cerita kubagikan, minggu kemarin dia butuh suatu
hal berhubungan dengan kuliah dan aku yang bisa bantu dia
segera. akhirnya dia mau bertemu denganku, tapi dia bawa
adeknya. tersenyumlah aku dan terpujilah ALLAH.
Sahabat itu Gak Ada, dan pada kenyataannya sahabat itu gak
ada.
Karena memang gak ada manusia yang mau menanggung susahmu.
TAPI, aku agasta mengartikan berbeda, sahabatmemang gak ada di
kehidupan nyata, tapi di hati, di dada ini, di setiap dada
manuisa terdapat sahabatnya masing-masing dan yang perlu
diperhatikan hanyalah masalah waktu. setiap sahabat ada
masanya. sahabat masa SMA, sahabat masa muda, atau sahabat
seumur dunia, bahkan sahabat seusia dan seakherat.
Semoga setiap dari kita depertemukan dengan sahabat seusia dan
seakherat yang memang sesuai dengan hati kita. aamiin
Allahumma aamiin.
tulisan ini diperkuat oleh lagu Ronan Keating feat Yusuf Islam
(Father and Son)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar