Sabtu, 02 April 2011

Good Friend.,-


Tak ada yang penting di dunia selain kepentingan itu sendiri.
Aku ada untuk siapapun yang membutuhkanku.
Tidak juga kau, tak perlu sedu sedan itu.
Temen-temen, senang ya bila sekitar kita
tersenyum untuk kita, tapi BT juga kalau ada sekitar kita yeng menyunggingkan senyum remehnya. Tak apalah, namanya aja wujud cinta dari besar kadarnya.
Saat ini dan seterusnya aku telah menemukan manisnya diriku saat aku tak merasakan sedih. Semua kan juga demikian. Iya sich, tapi masalahnya seberapa sering sich kita merasakan dalam keadaan tak sedih?
‘Sangat sulit memang menghindari sedih, tapi jangan lihat dari sisi ini, kembali saja pada ingkarannya yang ternyatakan dalam bentuk ‘Sangat mudah mendapatkan Bahagia’.

Temen-temen, pernah gak kita ngegosip? Ngegosipnya ini agak lain, ini adalah ngegosip dengan diri sendiri. Sangat mungkin kalau ini menjadikan kita buruk sangka, tap kalau drivernya berbentuk suatu kecenderungan positif pasti dijamin senyum-senyum. Tapi awas, ada satu hal yang harus dipegang teguh yaitu ‘ALAMAK KECEPLOSAN’. Dalam keceplosan ini manusia atau lingkungan diluar system kita [contoh dalam energi kalor] akan menimbulkan reaksi yang berbeda. Bisa jadi lingkungan meneruskan keceplosan kita atau bisa jadi lingkungan mengembalikan keceplosan kita. Yang jelas tak ada reaksi diam dari setiap keceplosan kita.

Masalah barusan cukup sampai disitu dan dikembangkan sendiri aja. Untuk selanjutnya adalah kesadaran untuk kepentingan dan kebutuhan dalam berbicara. Seberapa pentingkah ‘aku’ membahagiakan anda!!!

Kesimpulannya : keep ur friend.

Tidak ada komentar:

Pengunjung AgaSta Gantheng

free counters

Entri Populer Blog Ini