Sabtu, 02 April 2011

Terkadang untuk menjadi Profesional Harus GiLa.,-

Terkadang dan terkadang.
Memang setiap orang mempunyai kelebihan yang bisa disebut bakat. Seberapa besar bakat ditentukan system diri yang dipengaruhi lingkungan. Namun persentase menjadikan bakat kita digilai khallayak memang susah. Ini disebabkan
pembuktian yang universal harus berlaku. Seperti band metal akan makncus dihadapen para penggila metal. Tapi metal ini akan menjadi murah atau tak berharga dihadapan anti metal.

Terkadang untuk menjadi profesional harus gila. Tak cukup perulangan banyak untuk menjadi profesional. Apalagi hanya perulangan bosan. Suatu saat dalam pencapaian cita dalam perulangan dan dalam perjalanan bosan menemani kita beberapa waktu, namun setelah bosan maka indahlah yang selama ini kita tunggu akan muncul. Masalahnya adalah disini. Penantian yang berupa penantian membosankan. Kapan sich aku seperti ini, kapan sich aku begitu. Lebih baik aku begini untuk menunggu itu. Terkadang untuk menjadi profesional harus gila. Misal x adalah manusia asli genap dimulai dari 20. Dan x memenuhi waktu efisien. Secara tahapan dengan langkah satu persatu maka suatu saat nanti x akan mencapai 40, atau 80, atau 100, atau tak terhingga yang pada kenyataannya semua adalah terhingga. Terkadang untuk menjadi profesional harus gila. Dalam masalah x barusan untuk mencapai x genap tertinggi haruslah melalui 21 yang bernilai salah dan sadar kalau 21 tak masuk dalam pencapaian maka mencari kebenaran lain sehingga mencapai 22. Dari 22 menuju 23 yang juga merupakan ketidak benaran sehingga beranjak menuju 24. Dan begitu seterusnya. Mencari dan mencari dengan perulangan sekian ke sekian, mencapai kebenaran kecil, mendapatkan kesalahan yang nilainya lebih besar dari kebenaran sebelumnya, dan salah lagi, dan benar lagi. Tanpa berhentinya digit kita beranjak menuju kebenaran terbesar.

Manusia Penghuni Bumi Sebelum Kita. Ini adalah judul buka karya MID [Muhammad Isa Dawud] yang juga dalam pembukaannya menyimpulkan isi dari himpunan hidup manusia menjadi ; L = { lahir, hidup, lelah, mati} V L = {lahir, hidup, lelah, ............... , mati}

Kesimpulannya : Ironi adalah fakta yang manis. Tulisan ini adalah pandangan saya dengan kacamata ngawur berdasar. Tak ada kesimpulan tentang hidup karena hidup adalah kesimpulan.

Tidak ada komentar:

Pengunjung AgaSta Gantheng

free counters

Entri Populer Blog Ini