Jumat, 12 September 2014

Dewasa Masta

begitulah aku berada djauh dari sisimu. waktu terlampau jauh hingga kita semakin menjadi individu tak saling kenal. matahari ratusan kali dirotasi oleh bumi, tapi cinta yang saling menyemangati tak ada lagi. memang indah diakui hanya waktu SMA, kepompongnya sindentosca atau semacam film action bagi remaja putra.

dulu aku mengenal sahabatku, dan dulu kau mengenalku wahai sahabatku. rasanya baru kemarin kamu tak ada kabar. rasanya baru kemarin aku pukul barcanda, eh sekarang kita sama dewasa dan kita tak lagi SMA. kerja yang kulihat penuh dengan kecurangan, namun cerita ini tidak untukmu sahabat. cerita ini hanya dinikmati angin. cerita ini berkata, lepaskan aku, ikhlaskan aku, dan aku hanya kenanganmu, dia tak lagi pernah tahu, tak akan lagi, enyahlah history, enyahlah kawan.

sedetik setelah perpisahan aku mengenali pahit itu bisa dinikmati. mungkin itu adalah ikhlas, tetapi sebenarnya sakitnya ikhlas itu tak terdefinisikan. misalkan seorang ayah baik mencari air untuk keluarganya, maka ayah tak akan kembali melainkan membawa air. dan benar terjadi, ayah baik selalu membawa airnya dan keluarga selamat, sekalipun ayah baik mati menyaksikan air usahanya diminum anak istrinya.

Tidak ada komentar:

Pengunjung AgaSta Gantheng

free counters

Entri Populer Blog Ini